TANJUNG, 11 Desember 2025– Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tabalong, berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) serta Badan SAR Nasional (Basarnas) setempat, melaksanakan program edukasi mitigasi bencana bertajuk "Tagana Masuk Sekolah" di SMPN 1 Tanjung.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan 250 siswa-siswi terhadap potensi bencana alam maupun sosial yang mungkin terjadi di lingkungan mereka tinggal.
Kepala Dinsos Kabupaten Tabalong, melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Dody Arief Priyono, ST, M.A, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) muda yang tangguh dan siap siaga dalam menghadapi situasi darurat.
"Edukasi penanganan bencana sejak dini sangat penting untuk membekali generasi muda kita dengan keterampilan menghadapi situasi darurat," ujar Dody dalam sambutannya. "Dengan bekal yang cukup, kita bisa meminimalkan risiko dan mengurangi kemungkinan jatuhnya korban jiwa."
Dalam sosialisasi tersebut, para siswa menerima materi komprehensif yang disampaikan oleh narasumber ahli dari Damkar dan Basarnas. Materi meliputi:
Pengenalan karakteristik bencana, seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), atau gempa bumi yang berpotensi terjadi di wilayah Tabalong.
Prosedur evakuasi mandiri dan penyelamatan diri ketika bencana terjadi.
Simulasi penanganan bencana di dalam dan luar ruangan.
Salah satu rangkaian kegiatan yang paling menarik perhatian adalah sesi simulasi tanggap darurat yang dipandu langsung oleh tim Damkar dan Basarnas. Para siswa diajarkan cara menggunakan peralatan seadanya untuk melakukan evakuasi dan diberikan pemahaman tentang sistem peringatan dini.
"Kami berharap melalui program Tagana Masuk Sekolah ini, para siswa tidak hanya memahami situasi kebencanaan, tetapi juga mampu mempraktekkan simulasi penanggulangan bencana, dan menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan di masa depan," tambah Dody.
Kegiatan yang disambut antusias oleh pihak sekolah dan para siswa ini diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin guna mempersiapkan masyarakat sekolah agar lebih siap dan sigap apabila bencana benar-benar terjadi.
